Kenapa Motor Fairing Umumnya Pakai Pelek CW, Kan Jari-Jari Lebih Ringan?

Dida Argadea - Kamis, 18 Januari 2018 | 12:15 WIB

Yamaha All New R15 dan Honda CBR150R semuanya menggunakan pelek cw (Dida Argadea - )

GridOto.com - Selama ini kita mengenal setidaknya ada dua tipe pelek, yakni spoke wheel (jari-jari) dan casting wheel (cw).

Dari dua tipe tersebut, yang nemplok pada motor sport khususnya sport fairing, hampir pasti adalah jenis pelek cw.

Padahal katanya pelek jari-jari lebih ringan, kan kalau ringan otomatis bisa bikin motor lebih kencang kan.

Kira-kira apa coba alsannya?

(BACA JUGA: Tahu Enggak Kenapa Motor Bertipe Sport Pakainya Suspensi Monoshock?)

beinsports.com
Balap kelas dunia MotoGP menggunakan pelek cw

Sebenarnya soal bobot pelek jari-jari yang lebih ringan memang benar.

Tapi sport fairing enggak cuma sekadar butuh kencang bro.

Dalam urusan handling, pelek cw lebih unggul karena konstruksinya yang kaku sehingga membuat area kaki-kaki menjadi lebih rigid.

Efeknya jelas akan memudahkan motor untuk melibas tikungan lantaran kaki-kaki yang rigid akan meminimalkan chassis roll.

Itulah kenapa pada tiap event balap, motor yang diturunkan hampir pasti menggunakan pelek cw.

(BACA JUGA: Lebih Pilih Mana, Pelek Jari-jari atau Pelek Racing? Simak Ulasannya)

Motor Plus/Obhet
Final Kejurda Drag Bike Jabar 201M 2017

Beda cerita kalau untuk drag race.

Dengan lintasannya yang lurus, motor drag tidak fokus untuk melibas tikungan, makanya pakai pelek jari-jari yang ringan bisa jadi faktor penunjang biar motor makin kencang.

Selain itu pada motor cross meski juga tikungan, tapi karakter sirkuit yang tidak rata dan semulus aspal juga butuh pelek jari-jari.

Pasalnya pelek jari-jari strukturnya lebih elastis jika dibandingkan cw yang cenderung kaku.

Karena elastis pelek jari-jari bisa meredam tumbukan dengan baik.