GridOto.com - Perdebatan soal pemasangan ban dengan posisi alur yang terbalik masih banyak ditemui.
Ada yang bersikeras bahwa memasang ban harus sesuai rotasi yang disarankan, namun ada juga yang tak segan membaliknya lantaran melihat alur ban moge yang beredar di luar negeri.
Fungsi alur coakan ban atau pattern sendiri fungsi utamanya adalah membuang air atau kotoran, sehingga saat melintasi genangan air ataupun jalan berpasir ban tetap mendapatkan grip.
Meski begitu faktanya ban dengan alur coakan terbalik tetap bisa ditemui.
Malah biasanya ban tersebut merupakan lansiran produsen besar macam Michelin, Dunlop maupun Pirelli, moge-moge luar negeri juga banyak yang pakai.
(BACA JUGA: Ini Rahasia Ban Motor Reli Dakar, Gak Takut Bocor di Medan Ekstrem!)
Nah, ternyata kenapa moge-moge menggunakan ban dengan alur terbalik itu ada alasan teknisnya bro.
"Teorinya, saat mengerem, walaupun arah roda tetap bergerak ke depan, tapi, akibat pengereman agak gerak ke belakang sebagai kontranya," ujar Dodi, pegawai PT Gajah Tunggal, produsen ban IRC.
"Ini berarti ada tenaga yang diterima oleh roda belakang. Makanya, dengan alur coakan terbalik, gigitan dan grip ban makin baik", lanjut pria yang bertugas di bagian New Product Development tersebut.
Dengan begitu, ternyata justru jarak pengereman malah makin baik dan stabil.
(BACA JUGA: Ini Pantangan yang Harus Dilakukan Supaya Ban Motor Kamu Lebih Awet)
Karena saat mengerem, berdasarkan teori dengan arah terbalik grip roda depan justru menguat.
Nah itu kan di moge, kalau ada motor bebek atau matik yang menerapkan ban terbalik apa boleh?
"Sah-sah saja! Tapi, masalahnya jadi enggak enak dilihat, jadi aneh dan enggak sporty. Tapi, ban belakang tidak boleh dibalik," tutupnya.
Nah udah ngerti kan sekarang, jadi jangan ngotot-ngototan lagi ya.