GridOto.com - Setiap orang memiliki jumlah kelenjar keringat yang berbeda-beda.
Sehingga bagi orang-orang tertentu, berjalan dari kantor ke tempat parkir kendaraan saja sudah bisa membuatnya berkeringat.
Lalu apa dampak keringat terhadap terhadap umur helm?
Ternyata kadar keringat orang yang berbeda itu menjadi faktor lain yang mempengaruhi dari umur helm.
(BACA JUGA : Zeus Helmet Jadi Tren di 2017 Oleh Gerai Helm Ini)
"Terus juga ada faktor lain yang menentukan itu juga keringat, keringat orang itu beda-beda," Agus Hermawan, bos Juragan Helm di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Karena keringat itu memiliki tingkat keasaman, ada sebagian orang yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Sehingga sifat asam itu dengan mudah merusak komponen EPS (Expanded Polystyrene /Styrofoam) atau biasa disebut busa helm.
Bagian ini merupakan komponen penting untuk meredam benturan yang terjadi di bagian kepala.
"Ada yang tingkat keasamannya itu tinggi sekali, jadi gampang merusak EPS (Expanded Polystyrene/Styrofoam)," ujar Agus Hermawan lagi.
"Nah itu jadi memang kita enggak bisa tentukan pastinya, yang bisa nentukan ini helm masih oke atau tidak ya penggunanya sendiri," lanjutnya.
itu sebabnya, sebagian pemakai ada yang menyiasati dengan memakai penutup kepala (balaclava).
Setidaknya mengurangi intensitas keringat yang meresap ke busa helm.