GridOto.com-Walau kurang populer, teknologi Automated Manual Transmission atau transmisi AMT sudah cukup lama hadir di Indonesia.
Saat ini Suzuki yang sedang mengandalkan transmisi AMT melalui Suzuki Karimun Wagon R AGS dan Suzuki Ignis.
Transmisi AMT sejatinya merupakan girboks manual lengkap dengan kopling kering dengan pergerakan perpindahan gigi dan pengaturan kopling yang bekerja secara otomatis.
Perintah untuk memindahkan gigi dan aktivasi kopling ini diperintahkan oleh modul transmisi maupun ECU girboks.
ECU girboks akan membaca parameter di mesin, baik itu kecepatan ataupun putaran mesin.
(BACA JUGA: Tips Pakai Mode Manual Di Mobil Transmisi Otomatis)
Pertanyaannya, bagaimana kalau berhenti dan start di tanjakan dengan mobil transmisi AMT?
"Menggunakan transmisi AMT di tanjakan macet harus sering menggunakan rem tangan," ucap Agung Anom, Servis Manager Suzuki Authorized Dealer, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Kemudian transmisi jangan sering didiamkan di posisi D karena ini sama aja seperti setengah kopling, dampaknya kopling bisa cepat habis dan panas karena terus bekerja keras," lanjutnya lagi.
Agung memenambahkan,"Transmission Control Modul (TCM) lalu akan menunjukkan indikator suhu menyala yang artinya kopling slip. Kalau sudah begitu roda akan terkunci dan mobil pun stag."
(BACA JUGA: Inilah Berbagai Jenis Transmisi Otomatis Di Mobil Modern Saat Ini)
Jadi saat berhenti atau terjebak macet di tanjakan, begitu mobil berhenti segera tarik rem tangan (hand brake) atau rem parkir (parking brake).
Lalu pindahkan tuas transmisi ke posisi netral (N) dan angkat kaki kanan dari pedal rem.
Jika ingin start atau berjalan lagi, injak pedal rem dan masukan tuas ke posisi D.
Lepaskan rem tangan sambil kaki menginjak pedal gas secara perlahan.