GridOto.com - Arsitek untuk sirkuit Jakabaring, Hermann Tilke memberi pendapat mengenai pembangunan sirkuit ini.
Hermann Tilke yang juga berkebangsaan Jerman merupakan arsitek yang merancang banyak sirkuit untuk ajang balap MotoGP dan Formula 1.
Beberapa di antaranya seperti Sirkuit Internasional Sepang (Malaysia), Bahrain, Shanghai (China), Istanbul Park (Turki), Valencia (Spanyol), sirkuit jalan raya Marina Bay (Singapura), Yas Marina (Abu Dhabi), Korea dan sirkuit Buddh di India.
Terakhir MotoGP berada di tanah Indonesia pada tahun 1997, akankah berhasil diselenggarakan untuk tahun 2019 mendatang?
(BACA JUGA: Marc Marquez dan Andrea Dovizioso Pesaing Utama MotoGP 2018, Cocok?)
Dari sudut pandang Hermann Tilke, dia merasa hal ini sangat mungkin.
"Karena Asian Games, Palembang akan membangun kereta kecepatan tinggi dari bandara ke pusat kota," ujar Hermann Tilke.
Hal itu membuat infrastruktur untuk sirkuit Jakabaring tidak menjadi masalah lagi.
"Tahun 2019 realistis, ya. Entah itu akan digunakan untuk 2019 atau 2020, aku tidak bisa mengatakannya sekarang," kata Hermann Tilke.
Tetapi Hermann Tilke mengatakan dari sisi pembangunan, tahun 2019 realistis untuk selesai.
"Seluruh arena balap dibangun dalam satu gerakan, pada 2019 seluruh infrastruktur sudah tersedia, semuanya akan ada di sana," ujarnya.
(BACA JUGA: Bedanya Tangki Bahan Bakar di MotoGP dan Motor Sport Biasa)
Namun, Hermann Tilke mengatakan ada satu kendala pembangunan sirkuit ini.
Hermann Tilke mengatakan trek ini dibangun bersebelahan dengan kolam untuk ajang lomba dayung Asian Games 2018.
Karena berdekatan dengan kolam tersebut maka medan pembuatan trek sangat berawa.
"(Lokasi) ini juga harus ditumpuk sehingga tidak berada di bawah air ketika air pasang, ini mempersulit tugas kita," ujar Hermann Tilke.
"Kami sedang berada di perencanaan eksekusi, beberapa dari arsitek kami telah terbang ke sana setelah F1 di Singapura untuk diskusi teknis," tambahnya.