Kaleidoskop 2017: Tiga Mobil Teririt BBM. Kejutan dari Sportscar

Trybowo Laksono - Kamis, 28 Desember 2017 | 22:41 WIB

Honda Brio Satya menjadi mobil terhemat BBM (Trybowo Laksono - )

GridOto.com – Efisiensi BBM adalah isu penting bagi mobil-mobil masa kini.

Tak hanya bagi mobil mungil nan massal yang jago hemat, mobil kencang berparas eksotis pun turut punya kans asal dilengkapi teknologi tinggi.

Bukan hal aneh jika sportscar yang kencang dan bernominal tinggi tetap bisa bersaing kala beradu hemat dengan mobil perkotaan.

Tahun 2017 ini kami sudah melakukan tes pada sejumlah mobil, dan berikut adalah 3 mobil dengan konsumsi BBM teririt sepanjang pengetesan.

Teririt ketiga diisi oleh MPV 7 penumpang lansiran Suzuki, Ertiga Diesel.

Suzuki Ertiga Diesel menjadi Low MPV teririt di Indonesia

Menggendong mesin diesel 1.248 cc turbo, Ertiga Diesel mampu mencetak efisiensi 20,8 km/l di rute Tol.

Angka itu diraih berkat dukungan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).

Salah satu teknologi yang termasuk pada SHVS adalah Integrated Starter Generator (ISG).

(BACA JUGA: Kaleidoskop 2017: Mobil Paling Laris di Indonesia)

ISG inilah yang berperan untuk menangkap energi yang terbuang saat deselerasi untuk mengisi ulang baterai, sehingga baterai punya peran lebih banyak untuk meringankan kerja mesin.

Saat macet atau lampu merah misalnya, baterai bisa mengambil alih untuk mentenagai sistem elektronik mobil.

Mesin pun bisa mati sepenuhnya dan tak ada input bahan bakar.

Sayangnya, Ertiga Diesel belum memiliki pilihan transmisi matik dan hanya dibekali transmisi manual 5 percepatan (FWD).

Teririt kedua adalah BMW i8.

BMW i8 menjadi sportscar hybrid yang juga sangat irit BBM

Mobil ini mengejutkan kami karena secara tampilan dan kelas, ia jelas bukan mobil bertipikal ‘perhitungan’ pada konsumsi BBM.

BMW i8 bahkan meraih titel terkencang tahun ini karena mampu mencetak sprint 0-100 km/jam dalam 4,2 detik.

(BACA JUGA: Kaleidoskop 2017: Mobil-mobil Dengan Harga Termahal di Indonesia)

Faktanya, BMW i8 di rute Tol dengan laju konstan pada kecepatan rata-rata 90 km/jam, mampu membukukan 22,2 km/l.

Itu tercapai berkat sistem hibrida pada dapur pacunya.

Mesin 1.500 cc turbo, berpadu motor listrik, membuat mesin bakar mampu melaju enteng dengan minimal konsumsi bahan bakar.

Terakhir dan terbaik adalah Honda Brio Satya.

Rianto Prasetyo
Honda Brio Satya E

Masuknya Brio Satya dalam daftar ini sebenarnya sesuai dengan tuntutan karena ia masuk di kelas LCGC yang juga mensyaratkan efisiensi BBM.

Mesin 4 silinder 1.199 cc nya itu, dipadu transmisi CVT yang disalurkan ke roda depan mampu meraih efisiensi 22,6 km/l di rute Tol.

Angka ini melampaui sesama LCGC lain seperti Daihatsu Ayla atau Toyota Agya yang pencapaian terhematnya adalah 20,7 km/l di pengetesan Tol pula.

So, hemat tentu menjadi isu penting, tapi teknologi membuktikan bahwa kencang tak melulu boros.