GridOto.com - Teknologi injeksi mulai digunakan di Indonesia sejak 2005, menggantikan sistem pengabut bahan bakar karburator.
Meski demikian, masih banyak bikers Indonesia yang memilih motor dengan teknologi karbu karena mudah dalam perawatan, kendati kurang efisien dari segi konsumsi bensin.
Teknologi karburator nyatanya juga masih jadi salah satu opsi pabrikan untuk sistem pengabut bahan bakar di produknya.
Buktinya, pada November Kawasaki meluncurkan motor retro W175 yang masih mengusung teknologi karburator.
Bagi bikers yang sedikit paham motor, barangkali sudah tahu perbedaan teknologi karbu dan injeksi.
Nah, bagi bikers 'zaman now' yang hanya mengalami masa eksis mesin injeksi, apa sudah tahu bagaimana sistem karburator bekerja?
(BACA JUGA: Biaya Ganti Water Pump di Kawasaki Ninja 250R)
"Cara kerja mesin karburator itu terbilang sederhana karena tidak banyak sensor. Mekanismenya bensin dialirkan ke karburator, kemudian bensin disemburkan ke busi untuk pembakaran," buka Eddy Yulianto, Kepala Mekanik Kawasaki Super Sukses Motor, Fatmawati, Jakarta Selatan, kepada GridOto.com, beberapa waktu lalu.
Bensin disedot seiring pergerakan naik-turun piston. Artinya volume bensin yang dikeluarkan, tergantung dari pergerakan piston.
Bahan bakar disemprot menggunakan komponen pilot jet. Pilot jet memiliki fungsi menyemprotkan bahan bakar dari mesin dalam posisi stasioner sampai rpm menengah.
Sedang untuk untuk menyuplai bahan bakar saat putaran mesin menengah sampai atas menggunakan main jet.
Pilot jet dan main jet bisa diseting atau disesuaikan dengan performa yang diinginkan.
Itulah salah satu alasan motor berteknologi karburator masih cukup diminati.