Namun, ada perbedaan besar dari keduanya.
"Perbedaannya, karakter dan pendekatan mereka," Gabbarini melanjutkan.
(BACA JUGA: Waduh! Pembalap dan Tim Keberatan, MotoGP Indonesia Terancam Batal)
"Casey lebih mengedepankan insting, dia perlu beberapa percobaan untuk memahami sesuatu, dan dia cenderung tidak berubah-ubah, Jorge lebih sedikit menggunakan insting dan lebih banyak metode dalam memahami sesuatu," imbuhnya.
Hal itu bukan sesuatu yang buruk, pembalap punya cara dan karakter sendiri dalam berkompetisi.
"Lorenzo sangat tepat dan teliti, dia sangat peka dengan informasi yang didapatnya dari kebiasaan motor," lanjutnya.
Dulu Gabbarini sempat ragu, bahkan sempat menolak saat Lorenzo memintanya jadi kepala krunya.
Sekarang 180 derajat berbalik, Gabbarini mengaku bahwa bekerja dengan Lorenzo sangat menyenangkan.