GridOto.com- Kepala mekanik Ducati Cristian Gabarrini memiliki pengalaman kolaborasi dengan dua pembalap juara dunia ini.
Pada 2007 dan 2011, ia menjadi kru Casey Stoner saat menjadi juara dunia MotoGP.
Gabbarini mengetahui tahun ini merupakan awal yang sulit bagi Jorge di tim Ducati.
Tahun ini pertama kalinya Jorge tanpa juara seri sejak membalap di kelas premier 2008 lalu.
(BACA JUGA : Waduh! Pembalap dan Tim Keberatan, MotoGP Indonesia Terancam Batal)
"Semuanya bilang bekerja sama dengan Jorge sangat sulit. Tapi hal ini tidak benar," jelas Gabbarini kepada motorsport.com.
Ia menambahkan, ketika kamu menjelaskan kepada Jorge, maka dia akan mendengar alasannya.
"Meskipun bisa jadi dia tak setuju," katanya.
Yang jelas antara Jorge dan Stoner keduanya sama-sama pembalap yang memiliki talenta hebat.
"Keduanya dilahirkan untuk menjadi pengendara hebat," bilang Gabbarini.
Meskipun, keduanya memiliki karakter dan cara bekerja yang berbeda.
(BACA JUGA : Berkendara Pelan Malah Sebabkan Banyak Kecelakaan, Kok Bisa?)
Perbedaan keduanya, Casey Stoner memiliki insting alam yang sangat kuat.
"Casey hanya perlu beberapa tikungan untuk memahami kendaraan. Tak perlu berlap-lap," sebut Gabbarini.
Sedangkan Jorge sangat bergantung pada metode bekerja.
"Ia
"Casey was an instinctive rider, he only needed a few corners to understand something and didn’t tend to do many laps. Jorge uses less his instinct, and relies more on his working method.
"Jorge sangat teliti dan cermat, di samping itu ia juga sangat sensitif terhadap feedback motor," tutupnya.