GridOto.com - Kontrak Kimi Raikkonen dengan Ferrari di Formula 1 akan selesai di akhir musim 2018 nanti.
Sebenarnya Kimi Raikkonen adalah juara terakhir Ferrari musim 2007 lalu.
Namun, setelah itu performanya tidak konsisten, bahkan jadi runner-up saja tidak.
Di 2010 sampai 2011 dia keluar dari Formula 1 lalu ikut ke ajang balap lain seperti Reli dan Nascar.
(BACA JUGA:Maverick Vinales Mikir Sulit Jadi Rekan Valentino Rossi, Ternyata ...)
Kemudian di 2012 dia kembali ke ajang Formula 1 bersama Lotus F1 sampai 2013, sebelum akhirnya kembali ke pelukan kuda jingkrak Ferrari.
Setelah empat musim berturut-turut bersama Ferrari sampai 2017, performanya tak kunjung konsisten.
Sebenarnya presiden Ferrari, Sergio Marchionne menilai bahwa Raikkonen akan jadi 'dewa' ketika dia bisa menemukan kunci untuk perbaiki performanya.
"Tapi jika tidak, maka dia seperti mengambil jeda, dia harus tampil lebih konsisten dari segi performa," kata Marchionne dikutip GridOto.com dari MotorSport, Rabu (20/12/2017).
Marchionne mengatakan bahwa menemukan kunci performa Raikkonen adalah yang paling penting.
"Mungkin ini menjadi musim terakhir untuk mencari kunci itu, dan kami harus melakukannya. Sangat disayangkan jika ia meninggalkan F1 tanpa pernah menunjukkan potensi yang sebenarnya," ujar Marchionne menjelaskan.
Kimi Raikkonen memang kalah bersaing dengan rekan satu tim, Sebastian Vettel pada balapan F1 2017.
(BACA JUGA:Pembalap Nasional Dipecat Tim Karena Bobol Kamar Pembalap Moto3)
Pebalap asal Finlandia itu mengakhiri musim dengan berada di posisi empat klasemen akhir dengan 205.
Sebaliknya, Sebastian Vettel berada di posisi kedua dengan 317.
Tidak hanya itu, Vettel sebenarnya sempat memimpin klasemen sementara, namun dalam sebulan tergusur Lewis Hamilton karena Ferrari kerap mengalami masalah mobil yang tak kunjung henti.
Masalah mobil itu juga terjadi pada Raikkonen.