GridOto.com - Meski sempat menghilang di pasaran, Suzuki kembali meluncurkan bebek entry level andalannya di tahun 2017, yaitu Smash.
Pertama kali diluncurkan tahun 2003, Smash merupakan senjata Suzuki melawan motor-motor bebek merek Cina dengan harga murah.
Smash juga menjadi pengganti Shogun di kelas 110 cc, dengan pesaing bebek entry level seperti Yamaha Vega dan Honda Supra Fit.
Bagaimana kisah Suzuki Smash di Indonesia? Simak sejarahnya sob!
Generasi pertama Smash memiliki desain cukup modern untuk tahun 2003 dengan garis meruncing.
(BACA JUGA: Beli Bensin Dianter Pakai Yamaha Mio)
Ada yang masih ingat bintang iklannya? Yup, iklan bintang iklan Smash pertama adalah Almarhum Basuki.
Sayangnya ada banyak cibiran pada Smash generasi pertama, seperti bentuk knalpot yang kurang selaras dengan desainnya.
Lalu vibrasi bodinya juga lumayan keras getarannya saat di putaran mesin atas.
Menyebabkan banyak Smash generasi pertama kondisinya memprihatinkan jika tidak dirawat.
Di tahun 2005, Suzuki melakukan facelift dengan mengganti stripping serta knalpot desain yang lebih sporty.
(BACA JUGA: Ingat Suzuki FXR 150? Motor Langka, Tapi Harga Bekasnya Ah Sudahlah...)
Selain itu muncul varian SR (Street Runner) yang merupakan Smash dengan pelek palang, stripping baru dan per suspensi warna kuning.
Varian Smash SR menjadi pelopor penggunaan pelek palang di bebek entry level di Indonesia lho!
Di tahun 2006, Suzuki meluncurkan generasi kedua dari Smash dengan beragam perubahan.
Selain body yang lebih membulat serta lampu sein yang pindah ke body serta detail lain misalnya behel belakang.
Selain itu Smash generasi kedua dilengkapi fitur motor bebek modern seperti rumah kunci shutter key dan bagasi yang cukup luas.
Di generasi kedua varian SR masih ada, dan ada varian NR (Night Rider) dengan warna mayoritas hitam yang mengesankan ekslusif.
Tapi perubahan yang paling berpengaruh ada perubahan di konstruksi rangkanya yang membuat vibrasi bodinya jauh berkurang.
Sekalipun tenaga mesinnya bertambah 2 dk dibanding versi sebelumnya.
Oh iya, di generasi kedua Smash sudah memakai teknologi PAIRS (Pulsed-secondary AIR-injection System) yang menekan emisi gas buang.
Empat tahun kemudian, Suzuki meluncurkan generasi ketiga Smash, dengan embel-embel "Titan".
Di generasi ketiga ini desainnya lebih sporty dengan desain meruncing, serta mesin yang ditingkatkan kapasitasnya menjadi 115 cc.
(BACA JUGA: Ini Hasil Tes Konsumsi BBM Suzuki Nex Terbaru, Seirit Harganya?)
Dimensi x langkah mesinnya menjadi 51 x 55,2mm, cenderung overstroke dibanding versi sebelumnya yang overbore yaitu 53.5 x 48.8 mm.
Tenaganya meningkat menjadi 8,2 dk di 8.000 rpm dengan torsi 8,9 Nm di 5.000 rpm.
Membuat Smash Titan lebih ringan tarikan bawahnya dibanding versi sebelumnya.
Sayang Smash Titan kurang laku di pasaran motor Indonesia sob!
Membuat Suzuki pada tahun 2013 mengganti Smash dengan Shooter dengan pilihan mesin injeksi.
Meski memiliki mesin injeksi dan desain yang lebih segar, secara penjualan tidak begitu laku terutama di pulau Jawa.
Alasannya karena saat itu sedang booming motor tipe skutik yang lebih mudah digunakan.
Akhirnya di tahun 2014, Suzuki kembali menggunakan nama Smash, meskipun secara desain dan mesin tidak berbeda dengan Shooter.
Hanya berbeda detail seperti behel belakang dan pijakan kaki pembonceng.
Meski sempat diskontinyu tahun 2016, Suzuki kembali meluncurkan Smash 115 FI di tahun 2017.
(BACA JUGA: Horang Kayyaa...Pembeli Suzuki Ignis GX Kebanyakan Bayar Kontan)
Meski tidak begitu laku, rupanya di luar pulau Jawa permintaan motor bebek entry level cukup banyak.
Terutama untuk pengendara yang membutuhkan mobilitas yang butuh motor lebih tangguh dibanding skutik.
Seperti jalanan jelek, dan untuk motor kuda beban seperti tukang sayur dan kurir.
Dari semua generasi Suzuki Smash ini, mana favoritmu sob?