GridOto.com–Putaran mesin atau rpm sangat dipengaruhi oleh jumlah BBM dan udara, yang masuk ke ruang bakar.
“Jadi, apabila dua unsur pembakaran ini tidak konstan saat mesin bekerja, maka otomatis rpm akan kacau,” jelas Rudi Ganefia, Workshop Head Auto2000 Krida di Cilandak, Jakarta Selatan.
Berikut 3 hal yang menyebabkan rpm mobil naik-turun.
1. Idle Speed Control
Idle speed control (ISC) menjadi aktuator dalam sistem injeksi, sebagai pengatur idle RPM.
Cara kerjanya, dengan memanfaatkan solenoid valve atau katup untuk membuka dan menutup saluran idle.
Namun, jika ISC ini kotor tentu akan menghambat kinerja solenoid, dan rpm mesin bisa naik-turun atau bahkan mesin mati.
(BACA JUGA: Ini 3 Masalah Lampu Sein Mobil. No. 3 Bukan Karena Genit Ya)
2. Sensor Mass Air Flow (MAF) dan Manifold Absolute Pressure (MAP)
Mass Air Flow terletak pada tabung filter udara.
Fungsinya untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk ke mesin, menggunakan kecepatan aliran.
Karena letaknya di area filter udara, sensor ini tentu rentan kotor.
Pembacaan sensor MAF pun jadi tidak akurat, sehingga rpm mesin tidak stabil.
Begitu juga sensor MAP, yang bertugas mengetahui kondisi ke-vacuman intake manifold.
Jika terjadi malfungsi, maka rpm mesin bisa naik-turun.
(BACA JUGA: Ini 6 Penyebab Mesin Mobil Tersendat Atau Mbrebet)
3. Servo Kotor
Saat ini mesin injeksi sudah menggunakan sistem "drive by wire" atau tidak lagi menggunakan kawat kabel untuk menghubungkan pedal gas dengan throttle body.
Di sana sudah disematkan motor elektrik, yang ditanamkan pada katup gas.
Sehingga katup akan otomatis membuka dan menutup secara otomatis, sesuai perintah sensor Accelerator Pedal Position (APP).
Namun, masalah terjadi saat servo kotor dan membuat rpm jadi tidak stabil saat mesin idle.
Untuk membuktikannya, lepas throttle body dan perhatikan daerah daun katupnya, maka akan terlihat kotoran pada dinding katup.
Kotoran inilah yang membuat rpm mesin jadi tidak karuan.