Cara Deteksi Kerusakan Pada Suspensi Udara Mobil

Dwi Wahyu R. - Selasa, 12 Desember 2017 | 14:00 WIB

Suspensi udara Mercedes-Benz (Dwi Wahyu R. - )

GridOto.com-Sama seperti model peredam kejut lainnya, suspensi udara ini maintenance free alias bebas perawatan.

Namun, bukan berarti sistem ini otomatis terbebas dari kerusakan.

Umumnya kerusakan pada sistem suspensi udara terjadi karena usia komponen yang terus menua.

Walau begitu, pengemudi atau pemilik mobil bisa mendeteksi bila terjadi masalah pada sistem suspensi udara mobilnya.

Misalnya, bantingan suspensinya tiba-tiba menjadi terlalu keras atau terlalu lembut dibanding biasanya.

(BACA JUGA: Tips Saat Melakukan Balancing Roda Mobil)

Indikasi lain kerusakan misalnya setting suspensi udara tidak bisa diubah. Ketinggian dan kekerasan suspensi berada di satu posisi saja dan tidak bisa diganti pengemudi.

Atau bisa terjadi hanya satu sisi yang ambles atau turun sedang 3 lainnya dalam posisi normal.

Penyebab kerusakan suspensi udara bermacam-macam.

Misalnya, kerusakan sensor ketinggian suspensi (height sensor). Komponen elektronik ini umumnya mengalami gagal fungsi secara alami akibat usia pakai.

(BACA JUGA: Perbedaan Spooring Dan Balancing Roda Mobil)

Begitu juga kebocoran yang terjadi akibat karet suspensi yang getas atau retak karena dimakan waktu.

Kompresor yang tidak bisa memompa udara dengan baik, tangki penyimpan udara yang bocor, kerusakan valve block sampai kebocoran di saluran distribusi udara ke suspensi juga merupakan sumber masalah yang bisa timbul di suspensi udara.