GridOto.com - Awal November lalu, MotoGP mengumumkan pengangkatan Nicolas Goubert menjadi Direktur Eksekutif sebuah ajang balap kelas baru: motor listrik.
Dari pemberitaan itu, diumumkan kabar bahwa akan dibuat sebuah balapan motor listrik kelas dunia yang dikelola oleh Dorna yang juga mengelola MotoGP.
Ajang itu akan memakai nama Moto-e World Cup.
Kelas baru tersebut rencananya baru akan diadakan pada tahun 2019.
Tapi belum ada rencana jangka panjang yang dilontarkan dari Nicolas Goubert.
(BACA JUGA: Balap Motor Listrik Akan Jadi Saingan MotoGP, Ini Faktanya)
Dilansir GridOto.com dari Crash.net, beberapa petinggi tim di MotoGP ternyata sudah memberi respons mengenai ajang balap elektrik itu.
Salah satunya adalah, Livio Suppo mantan kepala tim Repsol Honda.
"Jika ada kelas elektrik, tidak masalah, tetapi aku berumur 53 tahun dan akan merindukan suara dari mesin yang bagus," ujar Livio Suppo sebelum meninggalkan tim Repsol Honda.
Ternyata Ducati juga senada dengan Honda.
"Aku berumur 60 tahun, jadi itu lebih buruk bagiku! Aku butuh suara berisik itu!" ungkap Project Director dari Ducati MotoGP, Paolo Ciabatti.
Lin Jarvis, Direktur Yamaha MotoGP juga mengakui bahwa dirinya tidak bisa "move-on" dari bensin.
"Terlalu jauh dari ekspektasiku, sejujurnya," ucap lin Jarvis.
"Karena jika kamu melihat balapan itu sendiri, emosi yang kamu dapatkan adalah dari kebisingan dan tenaga murni," katanya lebih lanjut.
"Itu tidak akan mungkin mengambil alih kelas MotoGP, tapi mungkin menggantikan kelas lain," tambah Lin Jarvis.