GridOto.com - Kemacetan di jalan raya memang sulit untuk dihindari pada saat ini.
Khususnya di daerah Jabodetabek, kemacetan lalu lintas setiap tahun terus meningkat.
Dilansir dari Kompas.com, data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan, tahun ini di Jabodetabek kerugian mencapai Rp 100 triliun, sementara di Jakarta Rp 67, 5 triliun.
Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), mengatakan permasalahan transportasi Jabodetabek saat ini dengan kondisi tingkat kemacetan yang sangat tinggi.
(BACA JUGA: Kenapa Lampu Lalu Lintas Berwarna Merah Kuning dan Hijau? Ternyata Ini Alasannya )
Rasio volume kendaraan dibanding kapasitas jalan sudah mendekati 1, atau dengan kata lain sudah macet dan perlu penanganan.
Penyebab yang kedua, sepeda motor di jalan makin dominan, sementara peran angkutan umum masih rendah.
"Saat ini penggunaan angkutan umum di Jakarta baru 19.8 persen dan di Bodetabek baru 20 persen," ujar Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Untuk pergerakan lalu lintas harian di Jabodetabek, Bambang menyebutkan, yang semula pada 2003 sebesar 37,3 juta perjalanan/hari meningkat 58 persen atau mencapai 47,5 juta perjalanan/hari di tahun 2015.