GridOto.com - Pengerjaan Tol Soreang - Pasir Koja sudah rampung dan dijadwalkan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 4 Desember 2017.
Jalan tol sepanjang 10,57 km ini ternyata pernah menyimpan sebuah kisah pedih untuk Odang Syarif Hidayat.
Dikutip dari Tribunnews, pria berumur 58 tahun ini tempat tinggalnya menjadi korban dari proyek Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja).
Bahkan, Odang pernah menjadi satu-satunya warga yang ngotot untuk tetap tinggal dan bertahan di Jalan Sangkanbetah, Desa Parung Serab, RT.3/14, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
(BACA JUGA : Apa Kepanjangan Dari Jalan Tol? Yang Pasti Bukan Jalan Bebas Hambatan)
Dari total enam rumah di kawasan tersebut yang lahannya diganti rugi, yang saat ini sudah menjadi bagian dari jalan Tol Soreang-Pasir Koja.
"Memang dibeli, cuma dibeli Rp 315 ribu per meter. Rumah saya kena semua. Padahal saya waktu membangun dua lantai habisnya Rp 350 juta selesai 2010," ujar Odang Syarif Hidayat, dikutip dari Tribunnews.com
Odang merasa ada unsur paksaan dan juga kesalahan dari aparat desa sehingga uang ganti rugi yang Ojang terima lebih kecil dibandingakan dengan daerah lain.
"Setengah dipaksa sebetulnya, dulu kesalahan kepala desa juga mengapa langsung respon. Padahal kalau desa yang lain seperti Kopo jauh dari kabupaten kenanya satu juta rupiah," ujarnya.
Odang juga menceritakan pembangunan jalan Tol Soroja memakan waktu yang terlalu lama untuk dan molor dari targetnya.
Odang berharap, agar seluruh pihak yang bertanggung jawab dapat memperhatikan seluruh masyarakat di wilayah yang terkena dampak dari tol itu.
"Masa tidak selesai dua tahun. Dulu target PON Jabar. Sekarang sudah mau 2018 belum juga. Tidak tau molor terus," ujar Odang lagi.
"Dulu sebelum ada pembangunan tol belum ada banjir. Sekarang baru hujan dua hari jadi banjir kerendam rumah. Kesini saja sampai apalagi dibawah sana," lanjutnya.
(Artikel ini pernah dipublikasikan oleh Tribunnews.com dengan judul Cerita Odang Pertahankan Rumahnya dari Proyek Tol Soroja Sampai Jadi Gelandangan)