Ini Hasil Tes Lengkap BMW M3 di Indonesia

Aries Aditya Putra - Kamis, 30 November 2017 | 12:00 WIB

Ketika di mode paling responsif, sangat mudah menghilangkan traksi roda belakang BMW M3 (Aries Aditya Putra - )

GridOto.com - BMW Group Indonesia menghadirkan BMW M3 versi facelift pada Agustus silam.

Secara tampilan memang tidak terlalu banyak ubahan karena hanya ubahan minor, BMW menyebutnya dengan istilah Life Cycle Impulse (LCI).

Pada bagian eksterior, yang paling terlihat bedanya yaitu pada tampilan lampu utama.

Lampu twin-circular khas BMW dengan DRL berbentuk hexagonal, kini dipertajam lagi dengan fitur bi-LED.

Adaptive LED yang menjadi fitur standarnya ini berpadu dengan 'alis' yang kini berfungsi sebagai lampu pertanda belok.

Fitur tersebut efektif membantu pengemudi saat melintas di jalan gelap, bahkan arah cahaya bisa mengikuti gerakan lingkar kemudi.

Aries Aditya Putra
Bi-LED di BMW M3 mampu berikan sinaran cahaya yang merata

Sementara di bagian belakang, lampu LED model terbaru makin memperkuat bentuk dari desain L-shape khas BMW.

Spion M3 yang punya desain khas kini juga dilengkapi lampu isyarat belok dengan manfaatkan teknologi LED yang tampak saru dengan cat hitam di bagian bawah spion.

Aries Aditya Putra
Interior BMW M3 tampil lebih sporti berkat panel serat karbon

Sementara di sektor kabin, beberapa ubahan justru membuat mobil ini tampak lebih sporti.

Sebut saja panel bermaterial serat karbon yang ada di konsol tengah, serta sebagian panel dasbor.

BMW iDrive dengan software terbaru juga tersedia di M3, bahkan sudah terdapat versi bahasa Indonesia, sama seperti yang ada di BMW Seri 7.

Yang paling menarik di bagian interior, yakni tersematnya BMW M Badge yang ada di jok semi bucket M3.

Ketika pengemudi membuka tombol unlock pada remote kunci, maka badge M3 yang ada di sandaran jok tersebut akan menyala seakan menyambut pengemudi ke dalam kabin.

Dan yang tidak kalah penting adalah desain paddle-shift kini lebih panjang, sehingga lebih mudah digapai pengemudi saat mengganti gigi melalui paddle-shift.

Aries Aditya Putra
Emblem M3 pada jok ini bisa menyala saat kunci pertama kali di-unclok

Masuk dalam jajaran sportscar, M3 juga menyuguhkan banyak fitur menarik.

Misalnya saja head-up display yang dipantulkan ke kaca depan, fitur ini bisa diatur dua model.

Yang pertama model standar yang hanya menampilkan kecepatan saja dalam bentuk digital, yang kedua yakni M View yang tidak hanya menampilkan angka kecepatan tapi juga tampilan putaran mesin yang lebih atraktif.

Aries Aditya Putra
Head-Up Display pada BMW M3 bisa gunakan dua model

Selain itu, untuk memanjakan kuping pengemudi dan penumpang, M3 juga disematkan speaker buatan Harman/Kardon yang memang piawai menghasilkan lantunan nada indah.

Nah, kalau bicara performa memang M3 tidak mengalami ubahan pada sektor mesin dan transmisi.

Masih andalkan unit 6 silinder segaris TwinPower Turbo berkapasitas 2.979 cc, mesin ini mampu hasilkan tenaga 431 dk dan torsi 550 Nm yang disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis 7 percepatan M DCT.

Aries Aditya Putra
Mesin BMW M3 2017

Saat mode berkendara gunakan mode Comfort, M3 juga menyediakan fitur auto start/stop, dengan begitu, konsumsi BBM dalam kota masih bisa menyentuh angka 7 km/l untuk rute dalam kota, sementara rute tol 13,1 km/l.

Performanya tetap beringas, saat launch control aktif, mobil ini bisa melesat dari 0-100 km/jam dalam tempo 4,6 detik.

Sementara performa deselerasinya, M3 bisa berhenti dari kecepatan 100 km/jam hingga berhenti sempurna hanya dalam jarak 34,2 meter.

Hal ini tentu berkat penggunaan rem cakram berventilasi di keempat roda bermaterial ceramic carbon.

Aries Aditya Putra
Rem BMW M3 gunakan material carbon ceramic

Yang tidak kalah mengesankan dari mobil M3, kini ia lebih menyenangkan saat digunakan harian, sebab pada mode Comfort kini sudah dibuat lebih smooth.

Sedangkan di mode Sport Plus, misalnya ingin diajak track day atau sekadar morning run, M3 bisa langsung berubah jadi mobil yang beringas.

Apalagi, saat mode Sport Plus, flap pada muffler akan terbuka sehingga suara dari knalpot menjadi lebih besar dan ngebas.

Agus Salim
Tenaganya tidak terlalu besar tapi BMW M3 tetap menyenangkan di kendarai

Bisa dibilang, tenaga M3 tidak sebaik Mercedes-AMG C 63, tapi mobil ini tetap menyenangkan dilkendarai.

Apalagi kalau bukan berkat gerak roda belakang ditambah differential lock.

Baca Juga: BMW M3 Punya Fitur Launch Control, Begini Cara Mengaktifkannya

Cukup pindahkan mode mesin ke Sport Plus, setting transmisi di S3, serta Dynamic Stability Control (DSC) dinonaktifkan, putaran roda seakan sulit mendapat traksi ke permukaan jalan saat gas diinjak penuh.

Power sliding dengan M3 bukanlah hal yang sulit, bahkan jika pengemudi terlalu nafsu menginjak pedal gas, tenaga mesin yang tersalur ke roda belakang bisa sangat besar sehingga mobil bisa berputar arah.

 
DATA SPESIFIKASI
Mesin                       : 2.979 cc 6 silinder
Tenaga maksimum    : 431 dk/5.500-7.300 rpm
Torsi maksimum       : 550 Nm/1.850-5.500 rpm
Transmisi                 : Otomatis M DCT 7 percepatan/RWD
PxLxT                       : 4.671 x 1.877 x 1.424 mm
Wheelbase                : 2.812 mm
Ground clearence      : 120 mm
Ukuran ban               : 255/40 R18 (depan); 275/40 R18 (belakang)
Bobot                       : 1.520 kg
Kapasitas tangki BBM : 60 liter
Harga                       : Rp 1,889 miliar (off the road)

DATA TES
Akselerasi
0-100 km/jam       : 4,6 detik
0-60 km/jam         : 2,7 detik
60-80 km/jam       : 0,9 detik
80-100 km/jam     : 1,0 detik
100-120 km/jam    : 1,4 detik
RPM @100 km/jam : 1.800 rpm

Pengereman
100-0 km/jam         : 34,2 meter

Konsumsi BBM 
BBM rute Dalam Kota : 7,0 km/l
BBM rute Tol             : 13,1 km/l