GridOto.com - Pengujian dyno test berfungsi mengukur kinerja maksimal torsi dan power yang dihasilkan mesin motor.
Biasanya, dyno test dilakukan oleh bikers yang penasaran seberapa besar tenaga motornya, baik standar maupun yang sudah upgrade mesin.
Lalu bagaimana sih cara membaca hasil dyno test ?
"Dalam melakukan dyno test hasilnya akan terlihat pada monitor komputer," kata Koko Adiyaksa, Manager Sportisi Motor Sport, Rawamangun, Jakarta Timur kepada GridOto.com (27/11).
(BACA JUGA: Ada Promo Voucher Modifikasi untuk Honda CBR250RR dari Dealer, Jutaan Rupiah)
"Hasil dyno biasanya berupa gambar grafik, hasil dari beberapa kali melakukan power run yang diambil rata-rata," jelas Koko.
Grafik yang ditampilkan pada monitor ada tiga, yaitu grafik torsi, power, dan grafik pencampuran bahan bakar dengan udara.
"Dari hasil tersebut dapat dilihat kenaikan dari awal motor digas sampai titik peak point, berupa grafik x dan y," terangnya.
Hasilnya diambil yang tertinggi, misalnya tenaga maksimal sebesar 19,33 dk (daya kuda) pada 10.200 rpm (X=rpm, Y=tenaga).
Begitu pula dengan torsi misalnya maksimalnya sebesar 14,52 Nm (newton meter) di 7.500 rpm (x=rpm, Y=torsi)
Dari grafik pengujian ini dapat dilihat banyak hal seperti
- Peak power/Power maksimum.
- Peak torsi/Torsi maksimum.
- Rpm (revolutions per menit) atau putaran mesin maksimum.
- Top speed/kecepatan maksimum.
- Akselerasi maksimum
- Jarak tempuh
- Waktu tempuh
- Limiter point
- Campuran udara dan bensin atau gas buang