GridOto.com - Toyota menjadi pelopor mobil murah yang memanfaatkan skema Low Cost Green Car (LCGC) tahun 2012.
Toyota Agya pun meluncur 2013 dengan harga menarik lantaran 'nurut' aturan memakai kandungan lokal 80 persen, konsumsi BBM lebih dari 22 km/liter.
Intinya, ada varian yang sukses dijual di bawah Rp 100 juta.
Kini muncul wacana mobil hemat bahan bakar lewat skema Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Jika ini terwujud, maka mobil-mobil 1.000 cc macam Agya, Ayla dan Karimun pun susah mengejar konsumsi bahan bakar yang ditetapkan pemerintah.
Sehingga pabrikan harus menggunakan teknologi tinggi di mobil produksi mereka.
Entah itu hybrid atau energi listrik sekalian yang enggak mengenal konsumsi bahan bakar.
Maklum, kabarnya konsumsi bensin yang disyaratkan mencapai 1 liter untuk minimal 28 kilometer.
(BACA JUGA: Hasil Tes Performa Daihatsu Ayla 1.2 R Deluxe. Hasilnya Sama Gak dengan Toyota Agya TRD S?)
Selain itu, pemerintah juga mau mengenakan pajak ringan untuk mobil-mobil yang hemat energi ini.
Lalu, apakah Toyota Indonesia akan aktif menyambut rencana pemerintah ini?
Nah, asyiknya Fransiscus Soerjopranoto, pejabat Executive GM Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) ini enggak pelit kasih info.
Meski info halus namun sudah ditegaskan, iya.
"Kita memang lagi mengarah ke cheap hybrid," ujar Suryo, demikian ia disapa, usai launching All New Rush di Jakarta (23/11).
Nah, beda sama mobil hybrid sekarang yang mahal-mahal harganya, mobil hybrid ini nantinya diusahakan murah.
Soalnya didukung aturan pajak pemerintah, kedua diproduksi lokal.
Suryo lantas menceritakan beberapa hal yang menjadi perhatian jika ingin membuat mobil hybrid.
Di antaranya produksi baterai.
"Baterai itu unsur utama, di electric vehicle maupun hybrid," ucapnya.
Ia juga menyebut beberapa hal lainnya seperti pajak dan awareness konsumen yang masih rendah.
Sementara itu, tahun lalu Toyota Motor Corporation (TMC) sudah membuat rilis tentang adanya tim engineer dari Toyota dan Daihatsu lo.
Tim ini dibentuk untuk menghadirkan mobil hybrid terjangkau untuk emerging country.
Jadi kita lihat saja ya, seperti apa 'Calya hybrid' di masa yang akan datang.