GridOto.com - Keluhan rider yang suka trabas dengan motor karburator adalah saat motor rubuh disaat kondisi mesin masih menyala.
Karena mesin masih menyala, motor bisa bergerak liar kesana-kemari.
Apalagi kalau motor belum dilengkapi stabilizer setang, dan tidak dipasang hand guard untuk jaga tuas gas tidak terputar saat jatuh.
Untuk itu Honda CRF150L dilengkapi BAS (Bank Angle Sensor) yang otomatis mematikan mesin saat motor dalam kondisi jatuh.
Bagaimana cara kerja BAS?
(BACA JUGA: Wuih Sepatbor Belakang Honda CRF150L Bisa Dipotong Jadi Tiga, Salah Satunya Mirip Trail Special Engine)
“BAS akan bekerja ketika motor terus berada dalam kondisi miring 55±5° selama minimal 5 detik." ujar Sarwono Edhi, Training Development Analyst PT Astra Honda Motor.
"Diasumsikan motor terjatuh, kemudian ECM/ECU akan menghentikan kerja fuel pump, injector dan ignition coil,” ditambahkan Edhi.
Lanjut Edhi, saat akan menghidupkan motor kembali, putar kunci kontak ke posisi OFF, lalu putar ke posisi ON untuk melakukan reset.
Selain itu, kelebihan mesin CRF150L saat motor terjatuh adalah mesin mudah dinyalakan kembali.
Tidak ada lagi keluhan karburator banjir karena suplai bensin tetap stabil berkat penggunaan sistem injeksi bahan bakar.
(BACA JUGA: Honda CRF150L Keren Pakai Speedometer Digital, Apa Saja Isinya?)
Oh iya, selain memiliki BAS, di mesin CRF150L ada Manifold Absolute Pressure (MAP) juga Intake Air Temperature (IAT).
Fungsinya agar performanya stabil di suhu dan tekanan udara yang berubah-ubah.
Penasaran bagaimana sensasi Honda CRF150L dipakai adventure, simak video test-nya sob!