GridOto.com - Setelah menghapus bebek dari line-up produknya, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) otomatis enggak punya entry level berharga murah.
Itu karena mereka ingin bermain di segmen premium yang pasarnya terbatas.
Mereka akhirnya merilis segmen motor 'murah' lewat Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS pada 2013 yang dibanderol Rp 23, 3 juta.
Namun berakhir di 2016 setelah kuota 20 ribu terjual.
Nah, sejak itu pihak Kawasaki selalu melakukan riset namun sepertinya mereka melupakan entry level di segmen low.
Padahal, ini merupakan pintu masuk ke keluarga besar Kawasaki.
Nah, di kelas sport, Honda, Suzuki dan Yamaha main di sport modern.
Yakni lewat Honda CB150R dan CBR150R, lalu Suzuki GSX-R150 dan GSX-S150 serta Yamaha V-Ixion, Xabre dan YZF R15, Kawasaki justru memilik jalan berbeda.
Hari ini (18/11/2017) mereka merilis W 175 yang bermodel retro sport.
Apa maksudnya memilih model retro untuk disandingkan dengan sport berdesain modern?
Dalam sebuah kesempatan, Michael C Tanadhy, Deputy Head Sales & Marketing KMI mengungkapkan jika mereka ingin selalu menjadi pionir.
"Kalau ikut merek lain, kita jadi follower. Kalau membuka segmen baru kita jadi pionir," ucap Michael kepada GridOto.
"Nah, kita ingin menjadi pionir. Lihat saja Ninja 250, terus Versys-X250," lanjutnya.
Kawasaki W175 sendiri ditargetkan laris sebanyak 12 ribu unit setahun.
KMI memang enggak membidik volume yang tinggi.
Seperti Versys-X250, mereka cuma pasang target 5.000 unit setahun.
Kalau hanya angka, jumlah ini hanya 'sekedipan' saja bagi pabrikan lain.
Maka itu menarik untuk melihat, seberapa besar penyerapan pasar terhadap model baru W175 yang 'melawan arus' ini.