GridOto.com-Ada dua sistem pasokan bahan bakar mobil saat ini, yaitu karburator dan injeksi.
Sistem karburator umumnya digunakan pada mobil-mobil lawas seperti Nissan Terrano, Suzuki Katana, Daihatsu Taruna Tahun 1999-2001, dan Toyota Kijang Kapsul Generasi Awal.
"Karburator menyemprotkan bahan bakar melalui perbedaan tekanan di ruang venturi, prinsip kerjanya sama seperti menyemprot obat nyamuk," pungkas Deni Suhendar, Service Consultant Mitsubishi Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Deni menambahkan, karburator memiliki beberapa kelebihan seperti komponen yang mudah dibongkar pasang, lebih tahan terhadap bahan bakar yang buruk, dan mudah dibersihkan dan diperbaiki.
"Kekurangan karburator adalah semprotan bahan bakarnya tidak stabil meski berjalan dalam rpm konstan, dan untuk mesin yang silindernya lebih dari satu, pengaturan komposisi udara dan bahan bakar tiap silindernya akan sangat sulit," lanjut Deni.
(BACA JUGA: Mari Mengenal Fungsi dan Komponen Sistem Gas Buang Mobil Modern)
Sementara sistem pasokan bahan bakar injeksi umumnya dipakai di mobil-mobil modern yang dijual APM saat ini seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Mitsubishi Mirage.
"Sistem injeksi menyalurkan bahan bakar ke ruang mesin melalui injektor yang diletakan di dalam ruang bakar, bahan bakar bertekanan tinggi yang mengalir ke injektor di pompa dari tangki oleh fuel pump yang dapat bekerja dengan sumber daya aki," urai Eka, Service Advisor Daihatsu Pondok Gede, Jakarta Timur.
Sementara untuk kelebihannya sebagai berikut.
"Kelebihan injeksi adalah mampu menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih konsisten, lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang lebih rendah, lebih mudah dihidupkan saat dingin, dan bahan bakar dapat disemprotkan ke lebih dari satu kali ke ruang bakar sesuai dengan kebutuhan," jelas Eka.
Untuk kekurangan sistem injeksi menurut Eka adalah sangat bergantung pada pasokan listrik dari aki, khususnya yang sudah menggunakan sistem fuel pump elektrik dan sensitif terhadap kualitas bahan bakar.