GridOto.com - Balancing ban mobil dilakukan dengan menyetel bobot ban agar sama di kedua sisinya.
Untuk itu perlu dipasang timah pemberat agar beban kedua roda bisa disamakan.
“Soal penyetelan ibaratnya ban ditimbang, sisi kanan dan kiri harus zero,” ujar Rudi Ganefia, Service Head Auto2000 Krida, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Untuk pelek alloy biasanya ditempel di bagian dalam, sementara untuk pelek kaleng ditempel di bibir bagian luar.
“Timah balance secara keseluruhan nggak boleh lebih dari 30 gram, satuannya kan 0,5 gram,” ungkap Rudi.
Menurut Rudi, kalau terlalu banyak pakai timah pemberat justru bisa lepas dan membahayakan komponen kaki-kaki.
(BACA JUGA: Ini Bedanya Balancing dan Spooring. Kamu Harus Lakukan Rutin Lo)
“Yang harus diperhatikan adalah kondisi pelek, apakah masih orisinil atau sudah pernah retak terus didempul,” katanya.
Rudi mengatakan kalau hal ini justru membuat tambah berat dan ban susah untuk dibalans.
“Bikin beratnya nambah, kalo di kiri 30 di sebelah kanan bisa 50 gram, nah supaya gak terlalu banyak, bisa diakali dengan yang ditempel di bibir pelek,” sebut Rudi.
Artinya kamu bisa mengkombinasikan kedua jenis timah pemberat, menyesuaikan dengan keadaan pelek.
“Secara tampilan mungkin jadi agak lain, tapi fungsi keduanya sama, yang penting zero kanan-kiri,” tutupnya.