Busi Panas Atau Busi Dingin, Anda Pilih Yang Mana?

Dwi Wahyu R. - Jumat, 10 November 2017 | 12:00 WIB

Busi (Dwi Wahyu R. - )

GridOto.comBusi mobil berdasarkan reaksi terhadap hantar panas dibedakan menjadi dua.

Ada busi panas dan ada busi dingin, lalu apa bedanya?

“Busi panas memilik daya hantar panas yang lebih kecil disbanding busi dingin, sehingga suhu busi relative lebih panas ketika bekerja,” ungkap Taqwa Surya Swasono Tuner Garden Speed di Cilandak, Jakarta Selatan.

Taqwa mengungkapkan hal ini bertujuan agar proses pembakaran mesin terjaga.

“Busi panas akan menjaga suhu kerja mesin tetap ideal, sehingga pembakaran pada mesin lebih maksimal,” imbuh Taqwa.

(BACA JUGA: Ini Fungsi Utama Filter Udara Mobil, Kalau Kotor Bisa Bikin Tekor)

Pada busi panas, isolator mengandung lebih banyak keramik, jadi panas tidak langsung diteruskan ke blok mesin.

Dengan begitu, busi ini cocok digunakan untuk keperluan berkendara sehari-hari.

“Sedangkan busi dingin, jumlah keramik pada isolator lebih sedikit sehingga panas di busi disalurkan ke blok mesin,” jelas Taqwa.

Hal tersebut yang membuatnya disebut busi dingin, karena cepat melepas panas.

Busi ini cocok untuk mesin dengan kompresi tinggi, karena mampu bertahan dalam kinerja ekstrem.

(BACA JUGA: 5 Tips Membeli Kompresor AC Copotan, Nomor 2 Dan 3 Paling Penting!)

“Jadi disaat kinerja mesin tinggi, busi dingin akan mentransfer panas mesin keluar melalui elektroda, untuk menghindari terjadinya overheat,” tutur Taqwa.

Selain itu, busi ada yang ulirnya panjang dan ada yang pendek.

“Pada dasarnya, busi yang digunakan harus menyesuaikan dengan ketebalan kepala silinder,” ujar Taqwa.

Tujuannya agar elektroda tepat persis rata dengan kubah, jadi hanya bagian massa yang menonjol.

“Sebab jika busi ulir panjang di cylinder head busi ulir pendek, atau sebaliknya bisa membuat kinerja mesin jadi tidak maksimal,” tutup Taqwa.