GridOto.com - Salah satu yang membuat motor listrik dirasa kurang praktis adalah lamanya charging dan jarak tempuhnya.
Kita ambil contoh Yamaha E-Vino, motor listrik yang sedang diuji coba oleh Yamaha di Tanah Air.
Yuk kita simak kapasitas baterainya.
Baterai Lithium ion berspesifikasi 50V-12Ah-nya terisi penuh setelah dicharger selama 3 jam.
Setelah menunggu tiga jam, Yamaha E-Vino cuma bisa melaju 30 km, itu pun dengan kecepatan konstan 30 km/jam saja.
Padahal top speed-nya diklaim bisa tembus 44 sampai 50 km/jam.
Hemmm... Jarak 30 km dengan kecepatan 30 km/jam itu artinya butuh waktu tempuh 1 jam.
Setelah menunggu isi ulang baterai 3 jam, Yamaha E-Vino cuma bisa dipakai berjalan 1 jam saja.
Taruh lah perjalanan tiap hari dari pinggiran Jakarta ke pusat kota, satu trip butuh 25 km, tentunya jadi kurang relevan dipakai sebagai alat transportasi jarak jauh.
Kondisi ini diakui Vice Presiden Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
"Pengguna sepeda motor di Indonesia terbiasa behavior 5 menit langsung jalan," ungkap Dyonisius Beti.
Maksudnya, isi bensin cuma 5 menit bisa dipakai puluhan kilometer.
"Karena charging time gak bisa dalam 5 menit langsung penuh. Bukan enggak bisa, bisa saja memperbesar kapasitas baterai, jarak tempuh jadi makin jauh tapi motor makin besar, safetynya berbeda, harga juga berbeda," bebernya.
Makanya, Yamaha enggak mau terburu-buru meluncurkan E-Vino di Indonesia.
Sebenarnya untuk perjalanan jarak pendek atau sekedar di dalam komplek bisa saja sih, ya gak bro?