GridOto.com - Busi standar yang memiliki ukuran diameter center elektrode rata-rata 2,5 mm, bagian ujung elektrodenya terbuat dari nikel, ternyata memiliki 4 saudara kembar.
Walaupun terlihat sama, ke-4 jenis busi ini ternyata berbeda lo sob.
(BACA JUGA: Ducati Akhirnya Bicara Soal Team Order Di MotoGP Malaysia, Hasilnya Sangat Mengejutkan)
1. Busi Beresistor
Busi ini memiliki logo R.
Banyak konsumen yang terkecoh oleh logo tersebut.
Para konsumen mengira ini adalah busi racing.
Padahal, huruf R tersebut berarti resistor.
Busi beresistor resistor digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa spidometer dan lainnya.
2. Busi Platinum
Nah, busi ini sering jadi favorit para bikers.
Umur busi ini bisa mencapai 30 ribu km dengan memiliki diameter center elektrode 0,5 mm- 0,8 mm.
(BACA JUGA: Honda CB750 1994 Cafe Racer: Ketika Builder Bicara Mengenai Performa Dan Penampilan)
Ujung elektrode terbuat dari nikel dan center elektrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil.
3. Busi Iridium
Busi ini umumnya digunakan para mekanik mesin balap.
Besarnya diameter elektrode busi iridium terbaik antara 0,6 mm hingga 0,8 mm.
Ujung elektrode yang terbuat dari nikel dan center elektrode terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram.
4. Busi Racing
Busi ini tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi.
(BACA JUGA: Motor Harian Pakai Ban Racing? Kenali Dulu Beberapa Konsekuensinya)
Busi Racing memiliki diameter center elektrode yang relatif kecil meruncing macam jarum.
Nah, itu dia 4 saudara kembar busi standar sob. Jangan salah pakai yah.
Artikel ini sudah tayang di motorplus dengan judul 5 Macam Jenis Busi Motor