Laporan langsung Trybowo Laksono dari Tokyo Motor Show 2017
GridOto.com - Setelah bergabung dengan Aliansi Renault Nissan pada April 2017 lalu, Mitsubishi kini berjalan dengan skala ekonomi yang jauh lebih besar.
Aliansi itu menjelma jadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia dan memiliki potensi penjualan 10 juta kendaraan per tahun secara global.
Layaknya produk-produk 1 grup, apakah mobil-mobil yang dikeluarkan Mitsubishi akan mirip dengan yang dirilis oleh Nissan dan Renault?
Tentu saja.
Namun, bukan secara tampilan tapi pada sisi teknologi yang digunakan.
Teknologi itu luas, bisa mesin, sasis atau sistem penggerak yang digunakan.
Soal tampilan, Mitsubishi punya ciri khas tersendiri.
Kebanyakan produk-produk Mitsubishi masa kini menerapkan bahasa desain Dynamic Shield.
Bahasa desain ini membuat mobil-mobil Mitsubishi terlihat lebih tangguh.
Jadi meski berada dalam 1 grup, akan sulit mencari kemiripan tampang antara line-up Mitsubishi dengan Renault atau Nissan.
Soal teknologi, sudah beberapa tahun terakhir Mitsubishi kian gencar mengembangkan sumber tenaga progresif.
Baik hybrid maupun electric vehicle (EV).
Beberapa mobil Mitsubishi yang sudah menerapkan sumber penggerak progresif adalah dan i-MiEV.
Bahkan mobil konsep Mitsubishi, e-EVOLUTION CONCEPT, disebut akan menjadi mobil elektrik.
Ini pas dengan Nissan, misalnya yang juga gencar mengembangkan teknologi listrik untuk mobil.
Nissan sudah punya X-Trail Hybrid dan Note yang menjadi mobil listrik.
Terbayang, aliansi ini akan memungkinkan grup itu berbagi teknologi sehingga mampu menciptakan produk berteknologi listrik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat global.