Laporan wartawan GridOto.com, Dwi Wahyu Raharjo, langsung dari Yokohama, Jepang - Elektrifikasi (electric vehicle) dan teknologi berkendara otomatis (automated driving technology) merupakan dua hal penting bagi Toyota.
Hal ini diungkapkan oleh Kiyota Ise, President Research and Development Engineering Company sekaligus Chief Safety Officer Toyota Motor Corporation kepada GridOto.com di Yokohama, Jepang (26/10).
"Tujuan Toyota adalah mewujudkan zero emission dan zero accident," ujar Ike yang berkantor di Tokyo, Jepang ini.
(BACA JUGA:Keren, Ini Mobil Kaisar dan Orang Kaya Di Jepang, Dibuat Pakai Tangan Bro )
Untuk mewujudkan dua hal ini, Toyota telah menyiapkan sejumlah rencana dan strategi jangka panjang.
Melakukan pengembangan baterai mobil listrik agar daya jelajah lebih jauh, waktu isi ulang lebih cepat, dan biaya lebih murah merupakan salah satu strateginya.
Untuk itu kini Toyota sedang mengembangkan baterai lithium-ion yang masih mengandalkan cairan elektrolit menjadi baterai dengan elektrolit padat.
"Dalam automated driving technology kami ingin mewujudkan mobilitas untuk semua orang dan mereduksi kemacetan lalu lintas," lanjut Ike.
(BACA JUGA:Mazda Hadirkan Teknologi Mesin Baru, Cocokkah Dengan Bahan Bakar Indonesia? )
Ada dua pendekatan yang dipakai Toyota di sini, yaitu Chauffeur dan Guardian Concept.
Konsep Chauffeur adalah sistem dan proses otomatisasi kendaraan.
Sementara konsep Guardian adalah sistem bantu berkendara yang mendukung cara mengemudi aman saat pengemudi mengendarai mobil.
Salah satu teknologi tersebut diberi nama Highway Teamate dan bakal diluncurkan pada 2020 mendatang.
Dengan teknologi ini, manuver menyalip, masuk atau keluar jalan tol, serta berpindah jalur dapat dilakukan secara otomatis.
Kemampuan ini berkat aplikasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent) yang mengolah big data di sekitar mobil.