Mengintip Pernyataan Colin Edward Soal Kematian Marco Simoncelli, Edward Merasa Baik Secara Mental

Akbar - Senin, 23 Oktober 2017 | 20:24 WIB

Marco Simoncelli vs Collin Edward, Grand Prix USA, 28th August 2011. (Akbar - )

GridOto.com - Colin Edward, Pembalap Monster Yamaha saat itu,  sempat berbicara soal kecelakaan maut yang menewaskan Marco Simoncelli dalam balapan MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu siang, 23 Oktober 2011 silam.

 "Sangat sedih melihat seorang rekan meninggal dunia, apa pun caranya," kata Edward dalam unggahan Facebook, Selasa 25 Oktober 2011, silam.

Pembalap asal Texas Amerika Serikat ini mengaku secara mental dirinya baik-baik saja.

Namun, kata dia, secara fisik Edward mengalami dislokasi bahu dan ligamen.

Adapun pergelangan tangan kiri dan tumit kiri retak. "Rabu (besok) saya akan di-sinar X," katanya.

(BACA JUGA: Sejarah Kelam 23 Oktober, Mengungkap Kematian Marco Simoncelli, Lihat Videonya)

(BACA JUGA:Mengulas Sejarah 23 Oktober, Jorge Lorenzo Sudah Prediksi Kematian Marco Simoncelli )

(BACA JUGA: Ini Tanda Jorge Lorenzo Sudah Ketahui Tanda Kematian Marco Simoncelli, Simak Debat Panasnya)

Tak lupa Edward mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Simoncelli, fan, dan seluruh penggemar MotoGP.

"Hatiku sedih untuk semua yang terkena efek kecelakaan itu," ujar Edward.

 Edward nemambahkan, "God Speed My friend, u will be missed."

Sehari sebelumnya Valentino Rossi yang juga terlibat dalam kecelakaan itu mengatakan Simoncelli sudah seperti adik baginya.

"Ia sangat tangguh di lintasan dan sangat baik di kehidupan biasa," kata Rossi dalam akun Twitter-nya beberapa saat setelah Simoncelli tewas.

Edward, Rossi, dan Simoncelli terlibat dalam kecelakaan saat memasuki tikungan kesebelas pada lomba yang baru memasuki putaran kedua.

Nyawa Simoncelli tak tertolong sejam setelah terjatuh dari motornya.

Bersamaan dengan itu helm yang dikenakannya terlepas dan tubuhnya tersambar motor yang ditunggangi Edwards dan Rossi.

Kematian Simoncelli merupakan insiden fatal berujung maut pertama di arena MotoGP yang pertama kali terjadi.

Sebelumnya pembalap Jepang, Daijiro Katoh, tewas dalam kecelakaan serius pada lomba GP Jepang pada 2003.

Pembalap berjuluk Super Sic ini dikenal flamboyan lantaran gaya balapannya yang brutal dan rambut ikalnya.

Simoncelli menjelma menjadi salah seorang pembalap yang disegani di MotoGP.

Namun takdir berkata lain, pembalap asal Italia ini meninggal dunia pada usia 24 tahun sebelum meraih gelar juara dunia MotoGP di masa depan seperti yang dipredksi para penggemar balapan.