Taksi Blue Bird Terguling Di Tol Jakarta-Serpong Diduga Akibat Aquaplaning, Ini Penyebab dan Cara Atasi Aquaplaning

Akbar - Rabu, 18 Oktober 2017 | 17:11 WIB

Taksi Blue Bird Terguling Di Ruas Jalan Tol Jakarta-Serpong Diduga Akibat Gejala Aquaplaning (Akbar - )

GridOto.com Sebuah taksi Blue Bird bernomor polisi B 1319 WTE mengalami kecelakaan ruas Tol Jakarta-Serpong Km 07+500-07+800 arah BSD.

Menurut penuturan saksi lapangan, Bapak Poniman, seperti dikutip dari Sonora FM,terdapat genangan air setinggi 30 cm.

Diprediksi kecalakaan tunggal ini, imbas dari aquaplaning.

Memasuki musing penghujang ini, memang diharapkan pengendara harus lebih berhati-hati saat hujan deras serta butuh konsentrasi tinggi.

Pasalnya kemampuan adaptasi pengendara terhadap lingkungan di sekitarnya berkurang.

Menurut Sony Susmana, trainer Safety Defensive Consultan Indonesia (SDCI), kondisi paling berbahaya terjadi saat momen aquaplaning atau hydroplaning, yaitu hilangnya traksi ban dengan permukaan jalan akibat terhalang genangan air.

“Pengendara masih banyak yang tidak paham soal aquaplanning, itu paling sering terjadi saat melibas genangan air. Pengendara tidak paham, kemudian slip, lalu tabrakan,” ujar Sony kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Menurut Sony, melewati genangan air dengan kecepatan tinggi sangat berbahaya, dalam kondisi ini setiap keputusan harus dibuat dengan benar atau dapat berisiko kecelakaan.

Penyebab Aquaplaning

Wajib diketahui para pengendara, Aquaplaning bisa terjadi di setiap ketinggian genangan air.

Sony menambahkan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ban kehilangan traksi saat melibas air yang tergenang di jalan.

“Penyebab paling sering, tekanan angin dalam ban terlalu tinggi dan tapaknya sudah gundul,” tambah Sony.

Cara Mengatasi Aquaplaning

Aquaplaning terjadi hanya sepersekian detik, namun itu sudah cukup untuk membuat mobil bergeser keluar jalur.

Respon pertama yang penting dilakukan pengendara adalah jangan panik.

 “Saat terjadi aquaplaning lepas sesaat tekanan pada pedal, baik gas, kopling, dan rem. Jangan dilawan tapi diikuti saja terlebih dahulu, ketika dapat traksi baru kita bisa koreksi sedikit demi sedikit. Biasanya mobil akan bergerak ke arah ban yang traksinya kurang, ” papar Sony.

Proses ini menuntut kemampuan pengendara menguasai mobilnya.

“Harus yakin dan percaya diri, tapi jangan berlebihan,” tutup Sony.