Bagaimana Cara Para Legenda MotoGP Mengakhiri Karir Balapnya. Ada Yang Tragis Lho...

Hendra - Minggu, 15 Oktober 2017 | 18:47 WIB

Wayne Rayney bersama Marc Marquez (Hendra - )


GridOto.com- Mengakhiri sebuah karir dalam satu profesi merupakan hal yang paling berat.

Seperti itu juga yang dialami oleh pembalap GP500 atau MotoGP.

Terlebih bagi mereka yang dianggap legenda balap MotoGP.

Sebutan legenda mengacu pada karir mereka yang lebih 3 kali sebagai juara dunia kelas GP500 atau MotoGP.

(BACA JUGA : Marc Marquez Makin Enggak Yakin Siapa yang Akan Dapatkan Gelar Juara Dunia)

Ada beberapa nama yang memiliki karir moncer sebagai pembalap GP500 atau MotoGP.

Seperti apakah mereka mengakhiri karirnya sebagai pembalap.

Berikut infonya:

Michael Doohan (Juara GP500 sebanyak 5 kali)

Mick Doohan berhenti balap setelah kecelakaan tragis di Jerez

Michael "Mick" Doohan pembalap yang memiliki 5 rekor juara dunia GP 500cc.

Dengan motor NSR 500 ia memenangi balapan pada tahun 1994, 1995, 1996, 1997, 1998.

Kariernya terhenti akibat kecelakaan dahsyat di sirkuit Jerez, Spanyol pada tahun 1999.

Setelah absen dari balapan ia tetap berkecimpung dalam dunia balap.

Ia pernah menjabat sebagai penasehat tim yang sebelumnya pernah dibelanya, tim Honda Racing Company

John Surtees (Juara GP500 4 Kali)

John Surtess akhiri balap roda dua menuju F1

 Pembalap kelahiran Inggris, 1934 ini menjadi juara dunia GP500 sebanyak 4 kali.

Yakni tahun 1956, 1958, 1959 dan 1960.

Ia mengakhiri karir di balap roda dua tahun 1960.

Alasannya, karena berpindah ke balap Formula 1.

Hebatnya, Surtees menjadi juara MotoGP pada tahun 1964.

Wayne Rayney (Juara GP 500 3 kali)

Wayne Rayney bersama Marc Marquez

Wayne Rayney lahir di Downey, California, Amerika Serikat pada tanggal 23 Oktober 1960.

Di GP Motor, ia berhasil merebut titel juara dunia GP 500cc sebanyak 3 kali.

Yaitu pada tahun 1990, 1991, dan 1992 bersama Yamaha.

Pada musim balap tahun 1993, saat memimpin klasemen sementara GP 500cc, Ia mengalami

kecelakaan di sirkuit Misano, GP Italia yang membuatnya lumpuh.

Akibat kecelakaan itu karier balapnya terhenti.

Gelar juara dunia direbut oleh rekan senegara sekaligus rival beratnya Kevin Schwantz.